Rabu, 17 Desember 2014

Kebebasan atau Terbatas

kebebasan atau terbatas? kebebasan, terbatas adalah dua kata yang selalu ada di setiap permasalahan, baik itu permasalahan dengan keluarga, teman, sahabat, atau mungkin sama pacar wkwk tapi yang mau gua share disini apa kita harus memilih dari satu kata itu atau kita harus menyeimbangkan kedua kata itu sehingga kata-kata itu menyatu dalam satu pikiran. okey, gua mau share dua kata tadi. let's read it kawan....

kebebasan, dimana kita merasa bebas. dimana kita selalu merasa 'gua bisa melakukan apa yang gua mau tanpa dibatasi atau dilarang sama siapapun dan gaakan ada yang bisa halangin gua buat lakuin apa yang gua mau'. bebas mau lakuin apa aja, bebas mau pergi kemana aja, bebas mau ini mau itu pokoknya intinya bebas. ya maklum lah di usia remaja ini dan masih ingin bermain-main kebebasan itu sangat dibutuhkan (asal kebebasan itu tidak dipakai untuk hal-hal yang negatif ya hihi). tapi permasalahannya adalah masih banyak anak yang dimana usianya masih dibilang usia bocah atau usia yang masih pengen main-main atau sebutlah usia remaja masih dikekang, istilahnya mereka masih dibatasi untuk melakukan ini dan itu padahal di usia nya mereka membutuhkan kebebasan. kebebasan untuk menentukan pilihan yang sulit, seperti layaknya menentukan universitas dan jurusan perkuliahan, pergi sama teman-teman ke tempat yang belum pernah dikunjungi, jalan-jalan pergi cari makan, ataupun yang lain yang membatasi itu semua terkadang adalah orang tua kita sendiri. gua heran, kenapa orang tua masih membatasi anaknya yg di usia remaja itu untuk melakukan kebebasan yang dia mau? padahal kebebasan itu adalah salah satu hak anak bukan?

menurut gua, permasalahan seperti ini ada dua pilihan, yaitu disisi a anak ini bilang "gua mau bebas layaknya seperti teman-teman gua yang lainnya, gua mau bebas pergi kemana aja tanpa dibatasi dan orangtua gua bisa percaya kalo gua gaakan kenapa-kenapa nantinya" tapi disisi b anak ini bilang "hm apa yang dibilang orangtua gua bener juga, mungkin gua gausah terlalu pengen bebas kesana kesini ataupun untuk melakukan hal yang lainnya, layaknya seperti teman-teman gua". so, pilihan ini membuat anak itu bingung sendiri. dia harus mengikuti apa kata orangtuanya atau ia rela kehilangan kebebasan yang hanya bisa ia dapatkan sekali seumur hidup, ya layaknya seperti 'special moment with my friends'. haha sungguh gua yang menulis ini pun sampai kehabisan kata-kata saking dibikin bingungnya, karena jujur gua belum tau gimana rasanya kalo gua jadi orang yang mengalami masalah kaya gini dan alhamdulillah gua masih diberi kebebasan untuk melakukan apa yang gua mau asalkan tidak melenceng dari jalan kebenarannya hihi.

dan gua punya alasan lain soal ini, mungkin anak ini juga yang terlalu terbuka ke orangtua nya, apalagi ke ibunya. karena jika kalian bercerita tentang hal pribadi ke orangtua itu 'feel' nya beda sama lu cerita tentang hal pribadi ke sahabat lu dan tidak semua orangtua bisa yang bisa satu fikiran dengan anaknya dan bisa menyesuaikan kondisi anak remaja zaman sekarang. asalkan anaknya selalu dinasehatin yang baik-baik pasti anaknya akan nurut kok, believe in me.....

untuk anak yang masih terbelit permasalahan ini, gua sarankan satu hal (tapi ini bukannya gua sok jadi psikolog atau gua sok menggurui kalian yang baca blog gua ini) yakinkan orangtua lu kalo lu bisa jaga diri jika lu mau pergi kemanapun dan sama siapapun atau lu mau lakuin apapun yang lu mau serta ya mungkin gausah terlalu istilahnya begini 'apa-apa langsung cerita sama orangtua'. jadi maksud gua gausah terlalu terbuka kalo soal pribadi ke mereka karena fikiran mereka belum tentu sama, baik fikiran yang positif maupun yang negatif, tapi komunikasi kalian antara sama orangtua tetap berjalan dengan lancar.

sekian dari penulis
annyeong =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar